Rabu, 08 November 2017

KEDATANGAN SEKUTU DI INDONESIA




Kedatangan Tentara Sekutu di Indonesia




KISAH WALI SONGO


WALI SONGO
Wali songo adalah sebutan bagi 9 sunan yang telah berjasa menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Atas berkat kerja keras mereka pulalah, saat ini agama Islam berkembang menjadi negara mayoritas bagi penduduk Indonesia. Kendati sumbangsihnya yang sangat besar tersebut sudah membuat kita berada di jalan yang terang benderang, sebagian dari kita masih banyak yang belum tahu siapa-siapa saja nama sunan yang tergabung dalam wali songo tersebut. Menyadari hal itu, penulis blog kisah asal usul ini akan membahas nama-nama wali songo tersebut beserta asal daerahnya.
 Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/nama-asli-9-sunan-walisongo.html Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.


Daftar Nama-nama Sunan Walisongo Beserta Riwayat, Tempat Dakwah dan Peninggalannya

Berikut ini akan kita ulas mengenai Walisongo mulai dari nama para wali, riwayat beliau-beliau, tempat dakwah serta warisan atu peninggalan beliau (Walisongo).

1. Nama Sunan Walisongo: Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)




Daftar Nama-nama Sunan Walisongo: Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
swaralakbok.wordpress.com

Nama asli dari Sunan Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim. Beliau juga seorang Habib, silsilah ke 22 keturunan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam. Maulana Malik Ibrahim merupakan orang pertama yang memulai penyebaran Islam di tanah Jawa. Sunan Gresik memulai dakwahnya pada akhir masa Kerajaan Majapahit.
Beliau memulai dakwahnya dengan merangkul rakyat biasa korban dari perang saudara pada Kerajaan Majapahit. Pendekatan beliau kepada rakyat melalui cocok tanam dan jalur perdagangan. Sehingga masyarakat yang kesulitan dalam hal ekonomi merasa terbantu dan perlahan mempelajari Islam atas bimbingan beliau.
Seiring berjalannya waktu, orang yang belajar Islam pun semakin banyak, kemudian Sunan Gresik mendirikan pondok pesantren di daerah Leran, Gresik. Di sebuah pondok itulah beliau mengajarkan ilmu hingga akhir hayatnya. Beliau meninggal pada tahun 1941M dan jenazahnya di makamkan di Desa Gapura Wetan, Gresik.
Selama berdakwah beliau selalu berusaha menghilangkan sistem kasta yang menjadikan perpecahan di masyarakat. Karena di sisi Allah yang membedakan manusia satu dengan yang lain adalah amal ibadah yang mereka lakukan. Peninggalan bersejarah dari Sunan Gresik berupa Masjid Malik Ibrahim di Leran, Gresik.

2. Nama Sunan Walisongo: Sunan Ampel (Raden Rahmat)




Daftar Nama-nama Sunan Walisongo: Sunan Ampel (Raden Rahmat)
abiummi.com

Raden Rahmat atau yang disebut Sunan Ampel merupakan putra dari Syekh Maulana Malik Ibrahim dengan Dewi Condro Wulan. Dewi Condro Wulan merupakan putri Raja Champa yang masih ada silsilah keturunan Dinasti Ming yang terakhir. Sunan Ampel berdakwah menyebarkan Islam di daerah Ampel Denta, Surabaya.
Di Ampel Denta, Raden Rahmat memfasilitasi masyarakat yang belajar agama Islam dan berkonsultasi  dengan mendirikan sebuah pondok. Ajaran dari beliau yang sangat terkenal adalah falsafah “Moh Limo”. Kata moh limo ini berasal dari Jawa dimana moh berarti menolak atau tidak dan limo berarti lima. Maksut dari falsafal moh limo adalah menolak lima hal yang dilarang dalam Islam.
Isi dari falsafah Moh Limo yaitu Moh Main maksutnya adalah tidak berjudi, Moh Ngombe atau tidak minum khamr, Moh Maling (tidak mencuri), Moh Madat atau tidak menghisap narkoba dan yang terakhir Moh Madon yaitu tidak berzina.
Peninggalan bersejarah dari Sunan Ampel adalah Masjid Ampel di Ampel Denta, Surabaya. Beliau wafat di Surabaya dan di makamkan di dekat Masjid Ampel.

3. Nama Sunan Walisongo: Sunan Bonang (Maulana Makdum Ibrahim)




Daftar Nama nama Sunan Walisongo: Sunan Bonang (Maulana Makdum Ibrahim)
pinterest.com

Sunan Bonang atau yang memilki nama asli Maulana Makdum Ibrahim merupakan putra dari Sunan Ampel dengan istrinya yang bernama Dewi Condrowati. Nama lain dari Dewi Condrowati adalah Nyai Ageng Manila. Maulana Makdum Ibrahim menimba ilmu agama Islam di daerah Pasai, Malaka. Di Malaka Sunan Bonang menimba ilmu dari Sunan Giri terutama dalam metode penyebaran Islam agar mudah diterima masyarakat.Selesai menimba ilmu dari Sunan Giri kemudian beliau pulang ke kota Tuban (kota kelahiran ibunya) dan mendirikan sebuah pondok pesantren. Di Kota Tuban Sunan Bonang menggencarkan dakwah melalui musik gamelan. Karakteristik masyarakat Tuban yang menyukai hiburan terutama musik, membuat beliau melakukan pendekatan terhadap masyarakat melalui alat musik buatannya tersebut.
Sunan Bonang melakukan dakwahnya di sela-sela pertunjukan musik. Peninggalan bersejarah dari Beliau  yaitu alat musik tradisional gamelan berupa bonang, kenong dan bende.

4. Nama Sunan Walisongo: Sunan Drajat (Raden Qosim atau Raden Syaifudin)




Daftar Nama nama Sunan Walisongo: Sunan Drajat (Raden Qosim atau Raden Syaifudin)
breaktime.co.id

Raden Qosim atau yang dikenal sebagai Sunan Drajat merupakan saudara seibu dari Sunan Bonang. Berdasarkan beberapa kisah yang ada beliau juga terkenal dengan sebutan Raden Syaifudin. Beliau belajar ilmu agama dan berguru pada Sunan Muria setelah wafatnya sang ayah. Kemudian kembali ke daerah pesisir Banjarwati, Lamongan untuk berdakwah.
Untuk menunjang dakwah Raden Qosim yang muridnya semakin banyak, beliau mendirikan sebuahh pondok pesantren di daerah Daleman Dhuwur di Desa Drajat, Paciran Lamongan. Di sana Sunan Drajat melangsungkan dakwahnya melalui SULUK   yang pernah di pelajarinya ketika berguru pada Sunan Muria.
Suluk yang sering beliau sampaikan kepada murid-muridnya ialah “Suluk Petuah”. Dalam Suluk yang diajarkan Sunan Drajat terdapat beberapa pesan yang di tanamkan dalam diri manusia untu menolong sesama manusia. Salah satu kutipan dalam suluk tersebut ialah:
1. “Wenehono teken marang wong kang wuto” maksutnya berilah tongkat kepada orang yang buta.
2. “Wenehono mangan marang wong kang luwe” maksutnya berilah makanan kepada orang yang lapar.
3. “Wenehono busono marang wong kang wudo” maksutnya berilah pakaian kepada orang yang telanjang.
4. “Wenohono ngiyup marang wong kang kudanan maksutnya berilah tempat berteduh kepada orang yang kehujanan.
Serta masih banyak lagi suluk lain yang menjadi peninggalan Raden Syaifudin, namun suluk yang terkenal adalah Suluk Petuah diatas. Suluk tersebut sampai sekarang masih dipelajari di pondok-pondok Jawa kuno

5. Nama Sunan Walisongo: Sunan Kalijaga (Raden Said)




Daftar Nama nama Sunan Walisongo: Sunan Kalijaga (Raden Said)
fajaroke.com

Sunan Kali Jaga merupakan orang Jawa asli yang lahir di darah Tuban. Beliau memiliki nama asli Raden Said. Beliau Raden Said merupakan anak dari seorang bupati Kabupaten Tuban yang waktu itu bernama Arya Wilatika.
Ayah dari Sunan Kali Jaga sendiri adalah seorang pemimpin kelompok dari pemberontakan Ronggolawe ketika zaman Kerajaan Majapahit. Sunan Kali Jaga ketika muda telah mewarisi dari semangat ayahnya, Beliau memprotes keras terhadap penarikan pajak yang tidak memiliki perikemanusiaan pada pemerintahan Kerajaan Majapahit.Lalu dibuat susunan rencana perampokan ke seluruh anggota pejabat pajak untuk kemudian dibagikan semua hartanya kepada rakyat miskin. Akibat dari perampokan tersebut, Sunan Kali Jaga dijuluki oleh seantero Kerajaan Majapahit Bandar Lokajaya.
Akan tetapi aksi perampokan tersebut berhenti saat beliau Sunan Kali Jaga bertemu dengan seseorang yang akan menjadi gurunya yaitu Sunan Bonang. Kemudain Raden Said dinasehati supaya berhenti dari tindakannya tersebut, karena jalan untuk menuju kebaikan tidak dapat ditempuh melalui jalan keburukan.
Akhirnya Sunan Kali Jaga pun berhenti dari tindakan perampokannya dan berguru ilmu agama kepada Sunan Bonang. Dari sang gurulah Sunan Kali Jaga mendapat ide dalam berdakwah, yaitu dengan memanfaatkan wayang dan gamelan.
Dimana ketika ada pertunjukkan wayang maupun yag menggunakan gamelan, didalamnya disisipkan tentang ajaran Islam. Ajaran agama islam yang beliau dakwahkan ini bisa diterima dan sangat membumi karena Sunan Kali Jaga merupakan orang Jawa asli.
Beliau mengajarkan ilmu agama Islam kepada masyarakat secara bertahap. Melalui ideologi dan kebudayaan Jawa Sunan Kali Jaga menanamkan nilai-nilai agama Islam. Karena beliau memiliki keyakinan bahwa ketika agama islam telah dipahami dan masuk kedalam hati maka secara otomatis perilaku buruk maupun kebiasaannya akan hilang dengan sendirinya.
Untuk peninggalan dari Sunan Kalijaga berupa kesenian yang sekarang menjadi seni khas Jawa yaitu seni, wayang, gamelan, ukir dan suluk.

6. Nama Sunan Walisongo: Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)




 Daftar Nama nama Sunan Walisongo: Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)
akucintanusantaraku.blogspot.com

Nama asli dari Sunan Kudus yang juga merupakan cucu dari Sunan Ampel ialah Ja’far Shadiq. Nasab beliau menjadi cucu Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati ini berasal dari Ibunda beliau yang bernama Syarifah. Selain itu Sunan Kudus ini juga merupakan keponakan dari Sunan Drajat dan Sunan Bonang.
Sumber ilmu tentang Agama Islam yang Sunan Kudus miliki ini berkat kegigihan beliau menuntut ilmu di timur tengah yakni Yerusalem, Palestina atau tepatnya di kota Al-Quds. Namun sebelumnya, beliua juga menuntut ilmu pada kedua pamannya yang juga merupakan wali Allah.
Di Yerusalem Sunan Kudus ini banyak mendapatkan ilmu-ilmu agama yang langsung bersumber dari ulama-ulama dari Arab.
Sehingga dengan ketawadahun dan luasnya ilmu yang beliau miliki, kemudian beliau pulang ke Nusantara dan berinidiatif untuk medirikan sebuah pondok pesantren untuk orang-orang umum belajar ilmu agama Islam. Penulis sendiri belum mengetahui alasan beliau ini memilih desa Loram Kabupaten Kudus  Jawa Tengah ini sebagai tempat dakwah beliau.
Setelah pondok pesantren yang beliau dirikan ini berjalan beberapa waktu, berkat keluasan ilmu dan toleransi yang tinggi akan antar umat beragama di Kudus tuan Ja’far Shadiq diminta untuk menjadi pemimpin disana. Untuk mempermudah jalan dakwah beliau menyebar luaskan agama Islam di kalangan para pejabat, bangsawan kerajaan dan para priyayi di tanah Jawa, beliau pun menyanggupi menjadi seorang pemimpin.
Selain sebagai seorang pemimpin yang bijaksana, berkat keluasan ilmu yang dimiliki oleh Sunan Kudus ini, sampai-sampai para wali beliau memberikan gelar sebagai Wali Al ‘ilmi yang artinya ialah orang yang memiliki ilmu luas.
Dalam menyebarkan agama Islam, tuan Ja’far Shadiq menggunakan metode yang hampir sama dengan metode Sunan Kalijaga yakni melalui pendekatan terhadap kebudayaan daerah setempat. Beliau menyisipkan nilai-nilai agama Islam ditengah kebudayaan Hindu Bunda yang telah mengakar di masyarakat.

7. Nama Sunan Walisongo: Sunan Muria (Raden Umar Said)




Daftar Nama-nama Sunan Walisongo: Sunan Muria (Raden Umar Said)
andykomkom.wordpress.com

Sunan Muria memiliki nama asli yakni Raden Umar Said. Beliua merupakan putera dari Sunan Kalijaga dengan istrnya yang bernama Saroh. Selain itu Raden Umar Said ini juga merupakan keponakan dari Sunan Giri. Karena Ibunda beliau Saroh adalah adik kandung dari Sunan Giri.
Dalam dakwahnya menyebarkan ajaran Islam, Sunan Muria mengadaptasi metode yang digunakan oleh Ayahnya Sunan Kalijaga. Beliau menyampaikan ajaran melalui pendekatan kebudayaan dan kesenian Jawa.
Akan tetapi beliau lebih memilih daerah pesisir pantai dan sekaligus tempat terpencil. Sehingga dipilihlah oleh beliau daerah Gunung Muria yang berada di Provinsi Jawa Tengah sebagai lokasi dan pusat dakwahnya.
Untuk wilayah tempat beliau dakwah ini menyebar hingga ke Pati, Kudus, Juana, Tayu dan Jepara. Dimana kebanykan tempat-tempat yang beliau datangi ini merupakan daerah pedesaan, pesisi pantai dan pegunungan.
Sunan Muria lebih banyak berdakwah kepada para masyarakat atau rakyat biasa. Karena menurut beliau rakyat jelata ini merupakan kelompok yang paling banyak dan mereka juga mudah dalam menerima ajaran Islam yang beliau ajarkan. Sehingga beliau juga bisa lebih akrab bersama masyarakat umum.

8. Nama Sunan Walisongo: Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)




Daftar Nama-nama Sunan Walisongo: Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
kliping.co

9. Nama Sunan Walisongo: Sunan Giri (Raden Paku/Muhammad Ainul Yakin)




daftar Gambar Nama nama Sunan Walisongo: Sunan Giri (Raden Paku/Muhammad Ainul Yakin)

SUMBER: https://masbidin.net/nama-nama-sunan/

Muhammad Ainul Yakin/Raden Paku (Sunan Giri). Anak angkat & murid Sunan Ampel. Seorang drp Wali Songo.
Beberapa babad menceritakan pendapat yang berbeda mengenai silsilah Sunan Giri. Sebagian babad berpendapat bahwa ia adalah anak Maulana Ishaq, seorang mubaligh yang datang dari Asia Tengah. Maulana Ishaq diceritakan menikah dengan Dewi Sekardadu, yaitu putri dari Menak Sembuyu penguasa wilayah Blambangan pada masa-masa akhir kekuasaan Majapahit.
Pendapat lainnya yang menyatakan bahwa Sunan Giri juga merupakan keturunan Rasulullah SAW, yaitu melalui jalur keturunan Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad an-Naqib, Isa ar-Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin Khan), Jamaluddin Akbar al-Husaini (Maulana Akbar), Ibrahim Zainuddin Al-Akbar As-Samarqandy (Ibrahim Asmoro), Maulana Ishaq, dan Ainul Yaqin (Sunan Giri). Umumnya pendapat tersebut adalah berdasarkan riwayat pesantren-pesantren Jawa Timur, dan catatan nasab Sa'adah BaAlawi Hadramaut.
Dalam Hikayat Banjar, Pangeran Giri (alias Sunan Giri) merupakan cucu Putri Pasai (Jeumpa?) dan Dipati Hangrok (alias Brawijaya VI). Perkawinan Putri Pasai dengan Dipati Hangrok melahirkan seorang putera. Putera ini yang tidak disebutkan namanya menikah dengan puteri Raja Bali, kemudian melahirkan Pangeran Giri. Putri Pasai adalah puteri Sultan Pasai yang diambil isteri oleh Raja Majapahit yang bernama Dipati Hangrok (alias Brawijaya VI). Mangkubumi Majapahit masa itu adalaha Patih Maudara
SUMBER: https://www.geni.com/people/Muhammad-Ainul-Yakin-Sunan-Giri-Raden-Paku/6000000029249340031

Rabu, 01 November 2017

SAMBEL TUMPANG KOYOR

APA ITU SAMBEL TUMPANG KOYOR?

Hasil gambar untuk GAMBAR TUMPANG KOYOR
SUMBER: http://www.diahdidi.com/2016/01/bubur-tumpang-koyor.html#.WfpntmiCyUk
Sambel tumpang koyor adalah jenis masakan bersantan khas Salatiga, Jawa Tengah. Bahan utamanya yaitu tahu yang dimasak pedas bersama koyor atau urat sapi di bagian dengkul, pipi, serta mulut. Ada juga yang menambahkan tulang muda sapi dan krecek di sini.Makanan ini sangat populer di Salatiga. Tumpang koyor sangat mudah ditemukan di sana, hampir di setiap sudut kota ada.Rasanya benar-benar mantap, antara gurihnya santan, pedasnya cabai, dan lembutnya koyor yang  meleleh di mulut. Dengan aroma tempe yang fermentasinya diteruskan, kencur, dan wanginya daun jeruk.Semua itu seringkali membuat orang sulit untuk berhenti makan, dan akhirnya justru menjadi ketagihan.
 Banyak perantau asal Salatiga yang masih terus merindukan kuliner yang satu ini.Memang bagi sebagian orang, bumbunya termasuk mengerikan karena menggunakan tempe yang fermentasinya dibiarkan terus berlanjut atau biasa disebut tempe busuk.Tapi tenang saja teman-teman. Maksudnya di sini bukan tempe yang busuk betulan ya. Tempe yang busuk betulan tentu harus dibuang.Tempe yang digunakan di sini adalah tempe yang fermentasinya dibiarkan berlanjut, jadi baunya berbeda dengan tempe yang busuk betulan yaa…Bagi teman-teman yang ingin mencoba, mudah saja kok memasak tumpang koyor ini. Cuma repotnya karena tidak di setiap kota kita bisa membeli tempe busuk di pasar. Padahal untuk membuat tempe busuk dibutuhkan waktu setidaknya tiga hari.
Masalah kedua yaitu bagaimana menyediakan koyornya. Karena tidak setiap tukang daging di semua daerah menjual koyor. Tapi tidak mengapa, bila tidak menemukan koyor masih bisa diganti dengan daging atau tetelan.Bumbu lain yang digunakan yaitu bawang merah, bawang putih, kencur, daun jeruk, salam, lengkuas, dan banyak cabai.
SUMBER: http://www.kumpulanresepmasakanindonesia.com/resep-sambel-tumpang-koyor/

Resep Tumpang Koyor khas Salatiga

Bahan:

  • 400 g koyor atau daging atau tetelan, campuran juga boleh
  • 1200 ml air
  • 200 ml santan instan siap beli (lebih bagus lagi menggunakan santan asli)
  • 10 buah tahu goreng ukuran sedang, peras airnya pelan-pelan jangan sampai tahu hancur
  • 2 lembar daun salam
  • 3 jari lengkuas, kupas dan iris setebal 1/2 cm
  • 3 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
  • 6 butir bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 15 buah cabai rawit merah utuh
  • 5 buah cabai merah besar, keluarkan bijinya (tambah lagi bila ingin lebih merah, tambahkan cabai keriting bila ingin lebih pedas. Untuk cabai keriting tidak perlu dikeluarkan bijinya)
  • 125 g tempe busuk
  • 2 jari kencur                                                         
  • 2 butir kemiri, sangrai                                         
  • 2 sdm minyak untuk menumis
  • 2 sdt garam atau secukupnya
  • 1 sdt gula merah atau secukupnya
                                        SUMBER VIDEO: https://www.youtube.com/watch?v=gzEU0vPII4Q&t=38s

Cara membuat:

  1. Rebus koyor atau daging atau tetelan dengan 900 ml air hingga agak empuk, sisihkan.
  2. Dalam panci yang lebih kecil, rebus 300 ml air, setelah mendidih masukkan tempe busuk dengan cabai merah besar, cabai keriting bila menggunakan, cabe rawit utuh, sebagian daun jeruk, bawang merah, bawang putih, dan kencur. Rebus sebentar saja lalu angkat. Saring airnya dan tuang ke rebusan daging.
  3. Keluarkan bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai keriting bila menggunakan, dan kencur, lalu haluskan bersama kemiri.
  4. Selanjutnya tumis bumbu yang telah dihaluskan tadi dengan 2 sdm minyak goreng, lalu tambahkan lengkuas, salam, daun jeruk, tempe busuk, dan cabai rawit utuh. Aduk hingga harum lalu angkat dan tuang ke dalam rebusan daging atau koyor.
  5. Masak rebusan daging atau koyor dan bumbu hingga mendidih, lalu masukkan tahu goreng, kecilkan api, dan masak hingga koyor empuk dan bumbu meresap ke dalam tahu, tambahkan air bila kuahnya mengering.
  6. Selanjutnya masukkan santan dan aduk-aduk hingga mendidih kembali. Cicipi dan koreksi rasanya. Angkat setelah koyornya betul-betul empuk dan luluh di mulut. Sajikan dengan nasi hangat, kerupuk dele atau kerupuk kampung, serta beberapa macam sayuran yang sudah direbus atau dikukus.

Catatan:

  • Pilih tempe yang betul-betul bagus kualitasnya untuk membuat tempe busuk. Karena tempe yang bagus jika fermentasinya dibiarkan terus berlanjut akan menjadi tempe busuk yang bagus juga dan wanginya beda dengan tempe yang busuk tak sengaja, misalnya akibat terlupa sudah disimpan terlalu lama.
  • Cara pembuatan tumpang koyor di atas memang sedikit ribet, tapi hasilnya sepadan. Merebus dulu tempe busuk dan menggunakan airnya untuk membumbui daging akan memunculkan wangi khas tumpang koyor.
  • Dengan menumis bumbu sebelumnya, juga akan membuat tumpang koyor tak mudah basi. Namun begitu, sajikan di meja secukupnya saja sehingga habis dalam waktu 1×24 jam, simpan sisanya di dalam kulkas atau freezer (IN).
SUMBER: http://www.kumpulanresepmasakanindonesia.com/resep-sambel-tumpang-koyor/

Rabu, 11 Oktober 2017

PENCAK SILAT

PENCAK SILAT




Pencak silat atau silat adalah suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia,Malaysia,Brunei dan Singapura,Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.
Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu,Budha,Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merah Putih dan di Jawa Timur adSetiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.
Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa. Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional. Di Indonesia banyak sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini menunjukkan kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat
SEJARAH NAMA PENCAK SILAT
Di Indonesia istilah “Pencak” banyak dipergunakan di daerah Jawa. Sedangkan “Silat” digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Namun demikian, dalam perkembangannya kemudian istilah “Pencak” lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan. Sedangkan “Silat” merupakan inti ajaran bela diri dalam suatu pertarungan.
http://olahraga.biz.id/asal-usul-dan-sejarah-pencak-silat/
SEJARAH PENCAK SILAT
Silat atau Pencak Silat diperkirakan menyebar di Kepulauan Indonesia sejak abad ke 7 masehi. Namun demikian, asal usulnya belum diketahui secara pasti. Yang pasti, masyarakat Indonesia sudah tahu jika kerajaan Majapahit dan Sriwijaya telah dikenal memiliki pendekar-pendekar besar dan menguasai olah kanuragan / ilmu bela diri.
Selain itu bukti adanya seni bela diri dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief yang menggambarkan sikap kuda-kuda silat di candi Borobudur dan Prambanan (Donald F. Draeger).
Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal, kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.

Awalnya gerakan pencak  silat sengaja diciptakan  dalam rangka untuk  melindungi dan mempertahankan  diri dari  tantangan alam. Meskipun  akhirnya gerakan pencak  silat lebih sering  dimanfaatkan untuk mempertahankan  diri dari  serangan musuh.
Dikarenakan tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis tentang sejarah pencak silat atau asal usul silat sulit ditemukan.
SEJARAH SILAT MENURUT BERBAGAI DAERAH
Menurut legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11.  Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Ada juga cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet.
Historis dari perkembangan pencak silat mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam di Nusantara pada abad ke-14. Ketika itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Selain itu pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adat di beberapa suku. Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau.
Adat lainnya yang mengadaptasi pencak silat adalah prosesi pernikahan adat Betawi bernama tradisi “palang pintu”, yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria.
Silat lalu berkembang dari ilmu bela diri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia, menggunakan pencak silat untuk mengusir penjajah.







Pencak silat (Razorcurler)

Seiring perkembangan zaman, silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu khususnya yang berada di daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat, maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) juga didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI.  Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.
https://jadiberita.com/84032/asal-usul-pencak-silat-bela-diri-indonesia-mendunia.html



PERKEMBANGAN PENCAK SILAT DI DUNIA

Pencak Silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi olah raga kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa, atau The International Pencak Silat Federation). Pencak silat sedang dipromosikan oleh Persilat di beberapa negara di seluruh 5 benua, dengan tujuan membuat pencak silat menjadi olahraga Olimpiade. Persilat mempromosikan Pencak Silat sebagai kompetisi olah raga internasional. Hanya anggota yang diakui Persilat yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional.
Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan Persilat telah mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986 Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertama di luar Asia, mengambil tempat di Wina, Austria. Pada tahun 2002 Pencak Silat diperkenalkan sebagai bagian program pertunjukan di Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Kejuaraan Dunia terakhir ialah pada 2002 mengambil tempat di Penang, Malaysia pada Desember 2002.
http://sejarahmula.blogspot.co.id/2017/02/sejarah-asal-usul-pencak-silat.html

Rabu, 06 September 2017

PUISI BUKU

BUKU




Buku...
Kau adalah temanku
Kau selalu membantu
Kau sumber ilmu

Buku...
Kau adalah jembatan ilmu
Ku kan menjagamu
Ku slalu membutuhkanmu

Buku...
Semua orang kau bantu
Semua cerita ada padamu
Kau takkan ku lupakan

Buku...
Trimakasih atas jasamu
Jasamu kan ku kenang seumur hidupku
Trimakasih buku      



                                                          "Jangan Lupakan Jasa Buku"                                 

KEDATANGAN SEKUTU DI INDONESIA

Kedatangan Tentara Sekutu di Indonesia